sumber gambar : airfrov
Bagi penyuka gaya kasual, Jins tentunya menjadi primadona. Seiring banyaknya peminat, peluang bisnis produk jins pun terbuka lebar. Melihat hal tersebut, akhirnya Muhammad Ali Akbar Taufani membuka usaha di bidang fashion jins. Awalnya cuma karena temen-temennya Ali tertarik sama celana jins yang ia kenakan, lalu Ali pun mencoba berbisnis dengan memulai membuat celana jins custome.Menurut Ali sendiri bisnisnya dimulai dari iseng dan rasa ingin tahu. Padamulanya dia mendapatkan hadiah denim seorang teman yang baru kembali dari Australia. Dari sini, muncul ide membuat produk serupa sendiri. Kemudian Ali mencoba mencari bahan lokal untuk dibuat jins dalam sekala kecil terlebih dahulu di rumah. Nah makanya usaha Ali ini diberi nama “Rumah Denim”
Sempat tak direstui oleh orang tua untuk berbisnis karena khawatir kuliahnya akan terbengkalai, tapi akhinya Ali diberi kebebasan untuk memilih melanjutkan bisnis atau melanjutkan kuliah. Meski sempat terseok-seok saat kuliah karena tugas akhirnya sering ditolak pihak kampus. Ali tetap mampu menyelesaikan studinya di tahun 2015.
sumber gambar : ekonomi kompas
Untuk bahan baku produksi celana Ali memanfaatkan bahan lokal juga bahan impor. Untuk bahan lokal ali mendapat supplier dari Bandung dan Solo, sedangkan impor dari Thailand, Jepang, dan China.Harga dari jins yang diproduksi oleh Rumah Denim sendiri sangat fariatif, bisa berada dikisaran Rp.165.000 sampai dengan harga Rp.900.000. harga dipengaruhi oleh bahan dari jins, ukuran dan lain sebagainya.
Keuntungan yang diperoleh dari produksi jins Rumah Denim bisa sekitar Rp 350 juta per bulan bahkan sampai Rp 500 juta perbulan. Tergantung dari hasil penjualan pada bulan tersebut. Pesanan pada hari raya bisa atau hari hari besar menjadi andalan Karena bisa mencapai 3000 pcs. Atau pada ivent tertentu untuk pesanan brand tertentu bahkan pesanan bisa sampai puluhan ribu pcs.
