
Untuk membiayai kuliahnya tersebut, Dietrich harus bekerja paruh waktu sebagai instruktur ski. Meski bukan termasuk mahasiswa berprestasi, rentang waktu 10 tahun mengajarkan Dietrich banyak hal, salah satunya tentang periklanan. Melihat kemampuannya soal periklanan, Unilever memberikan kesempatan bekerja kepada Dietrich meski catatan kuliahnya yang tidak mengesankan.
Tidak lama dari itu, Dietrich mengundurkan diri dari Unilever dan bergabung dengan Blendax, sebuah perusahaan pasta gigi Jerman yang kemudian dibeli Procter dan Gamble. Dietrich menghabiskan 10 ta hun memasarkan produk sampo dan pasta gigi. Karena kepiawayannya, perusahaan banyak menugaskan keluar negeri, hingga kadang banyak menguras stamina.
Saat melakukan kegiatan bisnis di Thailand, Dietrich merasakan jet lag dan pusing dikepalanya setelah turun dari pesawat. Sehigga ia mengikuti saran dari supir taksi yang membawanya ke hotel untuk meminum sebuah minuman energi bernama Krating Daeng. Waktu pertama meneguk minuman tersebut dia hampir muntah, tetapi tetap diteruskan dengan kedua mata tertutup dan tak lama kemudian jet lag nya hilang serta hanya butuh beberapa menit baginya untuk mendapatkan kembali energi untuk tubuhnya.
Melihat keampuhan minuman berenergi Krating Daeng, Dietrich memiliki ide untuk memasarkannya ke eropa. Kemudia dia mencari Chaleo Yoovidhya sang pembuat Krating Daeng untuk menjalin kerjasama agar minuman tersebut bisa dibuat di eropa, dan rasanya disesuaikan dengan lidah orang eropa.
Setelah bekerja keras selama 10 tahun, Dietrich akan mempertaruhkan seluruh tabungnnya sebesar 500.000 USD untuk membangun perusahaan minuman berenergi bernama Red Bull bersama Chaleo yang juga berinvestasi 500.000 USD.
Diawal-awal, Dietrich perlu waktu 1,5 tahun untuk menentukan design kemasan yang pas untuk produknya tersebut. Ini karena Dietrich ingin Red Bull tidak ingin menjadi minuman biasa. Pada peluncurannya, Dietrich menggunakan promosi yang kreatif. Mungkin karena dia sudah banyak pengalaman soal pemasaran jadi dia tahu harus bagamai mana agar para konsumen melirik produknya.
Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya usaha Dietrich dan Chaleo membuahkna hasil. Produknya dikenal di Austria, kemudia merambah ke beberapa negara lain di eropa, lalu masuk ke amerika dan bisa mengusai 80% industry minuman berernegi di negara negara tersebut. dari kerja kerasnya dan kenekatannya menggunakan seluruh uang tabungan yang sudah di dapat selama bekerja. Ditahun 2016 menurut Forbes kekayaan Dietrich mencapai 12,6 milyar dolar.
Jasa Desain Karawang (Logo, Desain Kemasan, Catalog, brosur dll)
Hubungi:
Call/ SMS/ Whatsapp: 0878-8438-0220
Line: kebundesign
Portofolio bisa dilihat lebih mudah di Instagram Kebun Design