
Dirasa seblak buatannya itu memiliki rasa yang enak dan ketika ditawarkan pada teman-temannyapun sama, menurut mereka seblak yang dibuat Rahmi enak. Dari situlah inspirasi untuk berjualan seblak muncul. Bermodalkan doa dan tekad yang kuat untuk memulai bisnis serta uang Rp.30 ribu untuk membuat seblak basreng, ternyata pasar merespon dengan sangat baik. Dari modal tersebut dapat menghasilkan hinggan Rp.150 ribu rupiah. tentu saja keuntungan tersebut terus diputar hingga membesar dan bisa membuka otlet seblak basreng tersendiri.
Meski terdengar sangat mudah, tapi sesungguhnya perjalanan bisnis Rahmi dalam mendirikan kedai Reumbay miliknya tidak semudah membalikan telapak tangan. Agar bisa memiliki outlet seperti sekarang ini Rahmi sadar perlu modal yang sangat besar. Tapi dengan Tekut dan perlahan, keuntungan yang didapat dari berjualan seblak basreng rammi tabungkan hingga dirasa cukup untuk membuat sebuah kedai.
Pemasaran seblak Kedai Reumbay saat ini tak hanya dikota Sukabumi saja, tapi juga sudah menjangkau Bandung dan Jakarta dengan via delivery order. Dalam waktu sehari, kedai reumbay bisa menjual sekitar 300-400 porsi seblak basreng. Untuk bisa memproduksi dan menjual seblak sebegitu banyak, Rahmi telah dibantu oleh lima orang karyawan dalam mengelola bisnisnya tersebut. Dan omset yang bisa didapat dalam sehari dari penjualan yang banyak itu sekitar 3 sampai 4 juta.
Bagi kamu yang sedang jalan-jalan kekota sukabumi, bisa mencicipi seblak basreng Rahmi di Kampung Cibodas RT 002/009, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Dan varian rasa di kedai reumbay milik Rahmi cukup banyak, jadi bisa memuaskan selera para pecinta seblak Indonesia.
Jasa Desain Karawang (Logo, Desain Kemasan, Catalog, brosur dll)
Hubungi:
Call/ SMS/ Whatsapp: 0878-8438-0220
Line: kebundesign
Portofolio bisa dilihat lebih mudah di Instagram Kebun Design