
Dimasa remajanya saat usia 14 tahun, Simons sempat bekerja sebagai petugas kebersihan di toko distributor alat-alat kebun karena kebutuhan ekonomi. Posisi petugas kebersihan tersebut merupakan hukuman karena Simons sering lupa dimana letak persediaan alat, Sebelumnya ia menempati posisi stock boy (pengawas pasokan). Meski masa remajanya pernah bekerja sebagai tukang bersih-bersih, Namun hal itu tidak mengurangi ambisinya untuk menjadi seorang matematikawan dan berkuliah di MIT.
Terus berusaha mengejar mimpinya, pada tahun 1955 akhinya Simons diterima di MIT dan mengambil jurusan matematika. Setelah lulus, Simons melanjutkan belajarnya di University of California, Berkley, untuk gelar doktor di bidang matematika. Dia menerima gelar doktor pada usia 23 tahun pada 1961. Setelah itu, dia melanjutkan mengajar matematika di MIT dan Harvard.
Selain bekerja sebagai pengajar matematika di MIT dan Harvard, Jim juga bekerja di Institut Analisis Pertahanan (IDA) yang memiliki peran penting sebagai sebagai pemecah kode matematika pada tahun 1964. Meskipun sudah memiliki karir yang sukses sebagai ahli matematika dan pemecah kode utama untuk IDA, Jim Simons masih merasa belum cukup. Akhinya ia memutuskan untuk menekuni karir yang bisa menghasilkan uang yang lebih banyak.
Menjelang umur 40 tahun, Jim tertarik untuk melakukan bisnis sendiri. Dengan basic matematika yang dimilikinya, ia mulai melakukan treding dan ternyata bisnisnya tersebut berjalan lancar. Setelah mengamati data treding, Jim menyadari adanya sebuah struktur yang teratur dalam dunia trading. Melihat peluang tersebut, Jim memperkerjakan beberapa orang ahli matematika dan mulai membuat beberapa model dan mendesign algoritma seperti yang ia lakukan di IDA dulu. Dari tim tersebut Jim memiliki perusahaan besar Renaissance Technologies yang hanya memperkerjakan ilmuwan sains seperti ahli matematika, ahli fisika, dan astronom, Tak ada samasekali ahli finansial atau ekonomi.
Karena kepiawaiannya dalam menghitung dan bisnis, Jim Simons biasa dikenal sebagai "Quant King". Kekayaan Jim Simons sendiri pada 2014 terhitung mencapai US$ 1,1 miliar. Lalu pada Februari 2016 kekayaan pribadinya meningkat menjadi US$ 15,5 miliar. kini ia masuk kedalam 50 orang terkaya didunia. meski demikian, ia tidak lupa untuk beramal dengan hartanya. Jim bersama istrinya, Marilyn Simons, membentuk yayasan The Simons Foundation untuk mendukung riset-riset ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kesehatan. Simons juga menyumbangkan lebih 1 miliar dolar AS kekayaannya untuk mendukung penelitian terhadap autisme.
Jasa Desain Karawang (Logo, Desain Kemasan, Catalog, brosur dll)
Hubungi:
Call/ SMS/ Whatsapp: 0878-8438-0220
Line: kebundesign
Portofolio bisa dilihat lebih mudah di Instagram Kebun Design